Minggu, 23 November 2014

November

Diposting oleh Ratu Nur Faradhibah di Minggu, November 23, 2014
Kita adalah dinding-dinding tua yang saling kikuk mengamati wajah-wajah palsu penghuni kota. Tak ada yang lebih riuh dari lalu-lalang mereka semua. Bahkan rasa sepi yang dulu sekekal rindu kini tak berasa lagi semenjak semakin banyak kepalsuan di kota kita. Gegas langkah memburu, menghantam ketenangan yang kita; aku dan kamu kadang butuhkan lebih dari secangkir kopi hitam di pagi hari. 
    Tuan, aku terkadang menitipkan tanya kepada rintik hujan yang lebih tabah dari yang dikatakan Sapardi. Adakah kau benar-benar di hadapanku? Atau hanya sekelebat tubuh tanpa jiwa hasil kematian nurani orang-orang di luar sana.
    Tuan, di antara bising kendaraan dengan asap-asapnya yang menyergap, terkadang kudengar bisik yang kian memunah. Tentang rindu yang tak sampai, atau tentang cinta yang semakin kehilangan identitasnya.

Mungkin itu kita.
Mungkin hanya kamu
Atau mungkin hanya aku.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ratu Faradhibah Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei