Minggu, 20 September 2015

Di Antara Kehilangan dan Kebahagiaan

Diposting oleh Ratu Nur Faradhibah di Minggu, September 20, 2015
Bagaimana rasanya kehilangan setelah sekian lama hidup dalam kebahagiaan?
Bagaimana rasanya kebahagiaan itu setelah sekian lama hidup dalam cengkraman kehilangan?
Semua punya rasa yang berbeda.
Dan saya sadar, ternyata Tuhan selalu menyisipkan kebahagiaan entah sekecil apa pun itu di setiap perasaan sakit yang kita alami, termasuk saat kehilangan.
Dua tahun bukanlah waktu yang singkat. Buktinya, kita sudah ‘saling’. Saling memahami, saling mencintai, saling menyayangi, saling mengerti, tapi sayang kita belum cukup saling meyakinkan hati masing-masing agar terus bertahan di tengah terpaan angin yang menghampiri. Bukan kamu yang gagal, bukan juga saya. Ada hal lain yang terlupakan dari masing-masing kita bahwa setiap pertemuan selalu mengantar kita pada perpisahan-perpisahan yang baru. Dan itulah yang terjadi. Dari awal, kita mungkin kurang menyiapkan diri bahwa bisa saja kelak kita akan berpisah tanpa peduli hal yang mendasari perpisahan. Dari awal, kita terlalu sibuk merancang bagian-bagian yang membuat kita bahagia saja tanpa menyadari bahwa hidup selalu adil, di mana ada bahagia di situ pun ada kesedihan. Hingga sampai bagian di mana kita memang benar-benar memutuskan untuk tidak lagi diiringi dan beriiringan, tidak lagi saling menggenggam dan menyemangati. Sedih. Kecewa. Marah. Semua itu adalah lumrah adanya. Dua tahun bukanlah waktu yang mudah untuk saling menyelami satu sama lain hingga harus diakhiri karena mungkin alasan yang menurutmu konyol. Saya pun sempat menitikkan air mata ketika keputusan itu terlontar. Mendadak rekaman rekaman yang telah kita lewati terputar ulang kembali, membuat saya bertanya, “Sudah benarkah yang saya putuskan ini? Apa saya tidak akan menyesal?” tetapi saya lagi-lagi sadar bahwa hidup adalah soal mengambil keputusan dan menjalani resikonya. Oleh karena itu, sekali saya melangkah, saya harus bisa kuat menghadapi apa yang aka nada di depan sana.
Hari ini, saya kembali merenung tentang segalanya. Ternyata kita tidak berpisah untuk merasakan kehilangan, tetapi untuk merasakan kebahagiaan yang baru. Kamu dengan usaha yang gigih untuk menyelesaikan studimu dan saya dengan usaha dan semangat yang baru untuk kuliah dan mengusahakan apa yang saya inginkan. Bukankah itu sebuah kebahagiaan jika nantinya masing-masing dari kita mendapatkan apa yang seharusnya kita dapatkan? Saya harap seperti itu sebab untuk merasa baik-baik saja, kita harus melewati fase ketidak baik-baik-an, dan kehilangan merupakan salah satu dari fase tersebut.
Terima kasih untuk dua tahun yang tidak terbayar ini.
Terima kasih untuk semua yang pernah kita lewati dan kita perjuangkan sama-sama.
Bukan salah kita kalau hari ini ternyata apa yang kita lewati itu tidak cukup menguatkan kita untuk terus bersama. Sebab, sepertinya akan selalu ada kebahagiaan lain yang disiapkan untuk kita masing-masing.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Ratu Faradhibah Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei